Dharma Santhi Bersama

Friday, January 16, 2009

Dharma Shanti Bersama

Latar Belakang

Nyepi merupakan salah satu perayaan terbesar dalam kalender umat Hindu di Indonesia. Nyepi bermakna penyucian diri (bhuwana alit) dan alam semesta (bhuwana agung). Penyucian ini diejawantahkan secara fisik dalam bentuk caru dan secara psikis dalam bentuk pengendalian diri (puasa). Berbagai rangkaian upacara dilaksanakan mulai dari Melasti yang bermakna pembersihan diri atas segala kekotoran yang telah didapat selama setahun terakhir, kemudian dilanjutkan dengan Tawur Agung yang bermakna pengharmonisan kembali segala macam unsur pembentuk semesta, kemudian dilanjutkan dengan inti upacara yaitu Tapa Brata Penyepian yang bermakna pelatihan dan perenungan diri menuju tahun yang baru. Disaat tahun baru yang biasa kita kenal dimulai dengan hura-hura dan bersenang-senang, tetapi Hindu justru mengajarkan untuk menyambut tahun baru melalui kontemplasi dan pengenalan lebih jauh ke dalam diri, karena dari pengenalan diri itulah bermula suatu upaya untuk mengenal Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Dharma Shanti dilaksanakan setelah semua rangkaian upacara Nyepi selesai dilaksanakan. Melalui Dharma Shanti diharapkan para umat sedharma dapat berkumpul dan saling mengucap maaf, membangun hubungan simakrama yang lebih baik di masa datang dan mengingatkan pentingnya hubungan dengan sesama umat manusia sebagai pelaksanaan konsep Tri Hita Karana. Melalui Dharma Shanti diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antar sesama bhuwana alit dan dengan bhuwana agung sehingga dapat tercipta dunia yang damai dan ajeg.

Dharma Shanti 2009 terasa cukup istimewa karena digelar berdekatan dengan pesta demokrasi bangsa ini, disamping masih diliputi suasana keprihatinan bangsa yang masih bergulat dengan berbagai permasalahannya seperti kemiskinan, kebodohan, lingkungan hidup dan perekonomian. Krisis keuangan dunia yang berimbas ke Indonesia mengharuskan kita untuk melakukan kegiatan penghematan dan efisiensi. Atas latar belakang itulah, kami sebagai mahasiswa Hindu se-Jakarta memutuskan untuk melaksanakan Dharma Shanti bersama dengan berupaya melepaskan egoisme sempit masing-masing kampus dan mengedepankan kebersamaan sebagai mahasiswa Hindu yang juga memikul beban berat sebagai motor penggerak kehidupan intelektual bangsa ini.

Keberagaman, mungkin itulah yang akan menjadi tema pokok yang kami angkat pada pelaksanaan Dharma Shanti ini. Kami berusaha untuk memberikan suatu pandangan baru dalam perspektif kacamata kaum terpelajar tentang keberagaman pemeluk Agama Hindu khususnya di Bumi Nusantara ini. Pandangan yang selama ini ada begitu mendengar Hindu adalah Bali dan sebaliknya Bali adalah Hindu . Pandangan tersebut tidaklah salah karena memang selama berabad-abad Bali menjadi pusat perkembangan Agama Hindu terutama setelah runtuhnya kerajaan Majapahit.

Selama beberapa dekade belakangan ini mulai muncul kantong-kantong masyarakat Hindu di luar pulau Bali. Kebangkitan ini dimulai dari beberapa daerah di pulau Jawa yang dahulu memang menjadi pusat perkembangan Agama Hindu, kemudian meluas ke seantero nusantara seperti di Kalimantan dengan komunitas Dayaknya, Sulawesi, Ambon, Batak dan yang terakhir adalah komunitas Tionghoa. Selain perbedaan teritori, masing-masing komunitas Hindu ini juga membawa adat dan budaya masing-masing yang berbeda dengan apa yang kita lihat pada umumnya pada masyarakat Bali. Akan tetapi, seperti yang disebutkan pada kitab Sutasoma, Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangruwa, semuanya mempunyai inti yang sama yaitu berdasarkan pada Dharma sebagai kebenaran yang sejati.

Melalui pelaksanaan Dharma Shanti ini kami ingin memperkenalkan keberagaman Hindu Nusantara sehingga terbentuk suatu titik ekuilibrium pandangan yang baru bahwa Hindu bukan hanya milik warga suku Bali saja tetapi milik semua umat manusia. Melalui pelaksanaan Dharma Shanti ini pula kami berharap para umat sedharma masih dapat untuk melaksanakan simakrama tetapi dilandasi dengan kesederhanaan dan jauh dari kemewahan dan pemborosan. Kami juga berharap untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengembangan dan pemberdayaan umat bagi kemajuan Hindu pada khususnya dan bangsa ini pada umumnya. Dana yang terkumpul setelah dikurangi dengan biaya acara akan kami puniakan untuk program pengembangan dan pemberdayaan umat Badan Dharma Dana Nasional.

Tujuan pelaksanaan kegiatan

Adapun tujuan pelaksanaan Dharma Shanti Tahun Baru Caka 1931 adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan keberagaman masyarakat Hindu Nusantara.
2. Membina rasa persaudaraan sebagai umat sedharma dan memperkokoh hubungan baik yang selama ini sudah terbina dengan baik.
3. Meningkatkan rasa persaudaraan dan memperkokoh hubungan baik antara mahasiswa Hindu se Jakarta
4. Meningkatkan kepedulian terhadap sesama khususnya dalam bidang pengembangan dan pemberdayaan umat.

Nama dan Tema Kegiatan

Nama Kegiatan
“Dharma Shanti Nyepi Tahun Baru Caka 1931”

Tema Kegiatan
“…………………”
.
Sasaran Kegiatan
1. Pemuka-pemuka Agama Hindu khususnya yang berdomisili di Jakarta.
2. Organisasi-organisasi kemasyarakatan yang berlandaskan pada ajaran Agama Hindu.
3. Masyarakat Hindu khususnya yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya
4. Para alumni dari masing-masing UKM Hindu.
5. Mahasiswa Hindu dari universitas-universitas di Jakarta.


Susunan Acara

• Kekawin Bali dan Jawa.
• Para pejabat yang diundang datang sambil diiringi Tarian bali dari turun mobil sampai di tempat duduk.
• Pembukaan acara oleh MC.
• Puja Tri Shandya bersama dipimpin pemangku
• Penyalaan dupa suci oleh perwakilan masing-masing etnis.
• Tari pembukaan: dari umat hindu jawa
• Laporan Ketua Panitia Dharma Santi Nasional Hari Raya Nyepi.
• Sambutan / Amanat dari pejabat yang diundang.
• Diskusi keagamaan oleh narasumber.
• Sosialisasi BDDN
• Penyerahan bantuan untuk program pengembangan dan pemberdayaan umat.
• Tari penutupan: Tari Barongsai-Tionghoa, Tari India dan Tari bali.
• Foto bersama undangan, panitia dan pendukung acara



Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan ini adalah panitia yang dibentuk berkat kerjasama Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) DKI Jakarta dan 12 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Hindu yang ada di universitas-universitas di wilayah Jakarta yaitu :
1. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
2. Universitas Indonesia (UI)
3. Universitas Trisakti
4. Universitas Bina Nusantara
5. Universitas Katolik Atmajaya (Unika Atmajaya)
6. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)
7. Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG)
8. Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta
9. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
10. Yayasan Administrasi Indonesia (YAI)
11. Universitas Kristen Indonesia (UKI)
12. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta